Populer

Tuntut Kenaikan UMK 8 Persen, Puluhan Ribu Buruh Ancam Mogok Kerja

- Advertisement -

KOTA SERANG,- Aksi puluhan ribu buruh dari berbagai aliansi kembali menyambagi Kantor Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kamis, (07/12)

Puluhan ribu masa aksi dari 10 Serikat ASPSB Kabupaten Serang melakukan konvoi, memadati jalan Nasional menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten.

Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat lantaran abai terhadap para pekerja atau buruh, terhadap upah di masing masing Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.

Ribuan buruh tersebut mendesak agar Pj Gubernur Banten merevisi Surat Keputusan (SK) UMK tahun 2024 sesuai dengan dengan rekomendadi Walikota dan Bupati di masing masing Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.

“Kami meminta agar gubernur provinsi banten untuk menggunakan hak diskresinya serta segera mervisi SM umk tahun 2024 sesuai dengan dengan rekomendadi walikota dan bupati,” kata Intan Indriya Dewi Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN)

Intan juga meminta agar Pj Gubernur Banten mencabut peraturan pemerintah (PP) nomor 51 tahun 2023 yang menetapkan kenaikan UMK 2024 hanya diangka 1 persen sampai 3,83 persen.

“Kami juga meminta agar Pj Walikota mencabut PP 51 tahun 2023, karena sesuai dengan rekomendasi Walikota dan Bupati besarannya adalah 7-8 persen,” kata Intan

Intan mengaku akan melakukan konsolidasi hingga aksi nasional di Kantor Kemnaker dan Istana Presiden pada tanggal 13 hingga14 Desember 2023 untuk mengawal Surat Keputusan (SK) UMK tahun 2024 tersebut

“Kami juga akan melakukan konsolidasi dan aksi nasional untuk mengawal surat tersebut ke kemenaker dan juga ke istana presiden di tanggal 13-14 Desember 2023,” ungkapnya

Ribuan buruh tersebut juga mengancam akan melakukan aksi mogok kerja nasional jika tuntutan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 sebesar 7 hingga 8 persen tak juga ditanggapi oleh Pemerintah Daerah

“Kami akan melakukan aksi nasional dan jika aksi nasional itu masih belum mengeluarkan hasil kita akan melakukan mogok kerja nasional di masing masing perusahaan,” ujarnya mengakhiri.( Nani)

TINGGALKAN KOMENTAR

- Advertisement -

Baca Juga