Nasional

Petani di Kota Serang Keluhkan Harga Pupuk Semakin Mahal

- Advertisement -

KOTA SERANG,- Disamping harga pupuk yang melambung tinggi, sejumlah petani padi di Kota Serang mengeluhkan akibat langkanya pupuk bersubsidi jenis Urea

Petani di Kecamatan Walantaka, Yusuf mengungkapkan dampak langkanya pupuk bersubsidi membuat para petani kesulitan untuk membeli pupuk sehingga berpotensi menurunkan kualitas panen

“Kalau tidak ada pupuk kaya gini, ngaruh juga ke hasil panen kita. Istilahnya sulit pupuk, kalau gak pake pupuk hasilnya kurang bagus,” kata Yusuf, Senin (26/02)

Yusuf juga mengeluhkan harga pupuk bersubsidi yang saat ini berkisar Rp130 ribu untuk satu karungnya. Oleh karena itu, dirinya berharap bisa mendapatkan pupuk yang murah dan mudah didapatkan di pasaran.

“Keluhannya ya itu pupuk kalau capek kerja mah udah biasa, pupuk sama obat keluhannya. Jadi harwpannya kalau bisa mendapatkan pupuk yang murah dan mudah didapatkan di pasaran,” kata Yusuf

Senada dengan Yusuf, Maemunah petani di Keluragan Pabuaran Kecamatan Walantaka mengatakan saat ini harga pupuk yamg biasa ia beli berkisar Rp310 ribu per 100 kilogram, sedangkan pestisida Rp50-150 ribu.

“Kemahalan segitumah, udah lama naiknya ada udah 6 bulanan. Kaget ibu, iya berat bener buat petani,” Kata Maemunah

Maemunah mengungkapkan, dirinya harus menebar pupuk sekitar 3 kali di sawah untuk mendapatkan hasil panen yang bagus. Rata-rata dirinya bisa menghabiskan sekitar 300 kilogram pupuk. Dikatakannya, harga gabah saat ini Rp8.000/kg. Namun, sawah miliknya masih membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk dipanen.

“Harga gabah Rp8.000 sekarang mah dulu mah murah, semenjak beras mahal gabah mahal. Semisal panen bareng turun paling Rp5.000/kg gabah,” ujarnya mengakhiri.

Namun hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang, Sony August tidak menanggapi (Nani)

TINGGALKAN KOMENTAR

- Advertisement -

Baca Juga