KOTA SERANG,- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda untuk Rakyat (Ampera) di Kota Serang menggelar aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Aksi unjuk rasa diwarnai dengan aksi bakar ban hingga menutup Jalan Raya Jenderal Sudirman, Kota Serang.
Kemacetan arus lalu lintas terjadi di sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Abdul Fatah Hasan, juga Jalan Ahmad Yani. Aparat kepolisian akhirnya mengalihkan arus lalu lintas ke sehingga kendaraan tidak bisa melintasi lokasi aksi mahasiswa.
Dalam Aksinya, Latif Humas Aksi mengungkapkan bahwa pihaknya menuntut agar pembahasan RUU pilkada ini tidak dilanjutkan dan mematuhi putusan MK. Karena menurutnya, segala konstitusi adalah milik rakyat dan juga harus ditegakan oleh rakyat.
“Kawal keputusan MK dan tegakan konstitusi dan demokrasi kembali karena kita lihat dalam akhir akhir periode adaanya pembangunan dinasti di yang dilakukan oleh pemerintahan dan akan menginspirasi raja-raja kecil di daerah,” ujar Abroh Nurul Fikri, Ketua IMD Indonesia, dilokasi, Kamis (22/08)
Latif juga menyampaikan bahwa demokrasi yang dibangun ditujukan untuk kepentingan masyarkat bukan untuk kalangan kapitalis birokrat. Dirinya menganggap, pemilu dan pilkada ini menjadi ajang bagi pemerintah untuk mengatur sirkulasi kekuasaan.
“Perusakan sistem pemilu yang dilakukan oleh Jokowi kemarin adalah bagaimana orang-orang terdekat dia termasuk keluarganya untuk masuk dalam lingkaran kekuasaan,” ujarnya
Latif memastikan bahwa jika pembahasan RUU pilkada ini tetap dilanjutkan dan menolak putusan MK, maka pihaknya akan melakukan aksi kembali bahkan hingga tingkat nasional
“Jika masih direvisi kami pastikan gerakan ini dilakukan bukan hanya sekali akan terus digalakan bahkan hingga tingkat nasional,” tutupnya (Nani)
