Populer

Kecamatan Kasemen Jadi Kawasan Paling Kumuh Se-Kota Serang

- Advertisement -

KOTA SERANG,- Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Serang menyebutkan, kawasan kumuh terbanyak berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Kepala Bidang Kawasan Pemukiman DPKP Kota Serang mengatakan, Kecamatan Kasemen, merupakan satu dari enam kecamatan di Kota Serang yang mempunyai kawasan paling kumuh.

“Paling banyak sementara ini di Kecamatan Kasemen, dari enam kecamatan yang ada di Kota Serang,” kata Iphan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa, (07/11).

Iphan mengatakan, beberapa permasalahan seperti jalan lingkungan, drainase, sanitasi, sarana air bersih, keteraturan rumah, persampahan, hingga proteksi kebakaran terjadi di Kecamatan Kasemen.

“Kawasan kumuh dilihat dari tujuh indikator, dari jalan lingkungan, drainase, sanitasi, sarana air bersih, keteraturan rumah, persampahan, proteksi kebakarannya,” katanya.

Beberapa faktor seperti itu sangat rawan dan berisiko terhadap suatu pemukiman. Sehingga hal itu menjadi indikator utama dalam penilaian kawasan sebuah pemukiman.

Iphan juga mengatakan, Kecamatan Kasemen menjadi kawasan kumuh dalam kategori sedang hingga berat. Hal itu lantaran terdapat beberapa indikator yang menjadi pemicu penilaian, tidak terpenuhi di Kecamatan Kasemen.

“Kalau tidak masuk satu, dua kategori itu masuknya kumuh ringan. Kalau tiga sampai empat kumuh sedang, tapi kalau hampir semuanya itu masuknya kumuh berat. Kalau di kasemen itu kumuh berat. sebagian berat sebagian sedang,” katanya.

Oleh karena itu, Iphan mengatakan, pihaknya telah melakukan pembangunan dengan membuat saluran drainase, sanitasi, hingga jalan di wilayah Kecamatan Kasemen untuk membantu permasalahan tersebut.

“Jadi karena daerah paling banyak kasemen kita coba intervensi, bukan hanya dari perkim lah tapi dari OPD lain juga sama seperti air bersih dari PUPR sudah dilakukan intervensi dibangun IPA,” jelasnya.

Namun begitu, kata Iphan banyak masyarakat yang tidak bisa merawat dengan baik fasilitas yang telah pemerintah bangun.

“Cuma kembali lagi kadang-kadang yang sudah kita bangun tidak dirawat oleh masyarakat,” ujarnya mengakhiri (Nani)

TINGGALKAN KOMENTAR

- Advertisement -

Baca Juga