Populer

Dalih Cari Sensasi, Pria Asal Kota Serang Nistakan Agama IsIam 

- Advertisement -

KOTA SERANG,- Pria asal Serang, Banten bernama Dyas Aryadila ditangkap polisi akibat aksinya dalam sebuah grup Telegram yang berisikan penistaan agama.

Narasi penistaan agama itu ada di grup Telegram ‘Islam Sesat’ dan tersebar di media sosial. Dalam kontennya, pelaku terlihat merobek hingga membakar Al-Qur’an, bahkan dimasukan ke dalam kloset.

Kapolresta Serang Kota Kombes Sofwan Hermanto mengungkapakan, motif yang dilakukan oleh DS ialah untuk membuat sensasi terhadap ribuan pengguna di grup Telegram tersebut.

“Motivasi awal ingin membuat sensasi. Setelah kita lakukan penelusuran, kita tracing (grup) mulanya ribuan, saat ini tinggal 600 sampai 700-an,” kata Sofwan Hermanto kepada wartawan, Jumat (22/03).

Sofwan menuturkan DS tumbuh dengan keterbatasan akses pendidikan, sehingga dia tak tahu dampak dari perbuatannya.

“Sekolah hanya sampai kelas 4 SD. Setelah tidak sekolah itu kegiatannya hanya di rumah, main handphone dan sehari-hari selain main handphone, tiduran, tidak melakukan aktivitas lain,” jelas Sofwan.

Sofwan menuturkan DS mencari perhatian dengan membuat sensasi. Menurut Sofwan, DS tidak ada yang memberikan perhatian atau mengajak terhadap kegiatan positif sehingga mudah terpengaruh dalam pergaulannya.

“Kami juga menggali kasih sayang orang tua kepada anak, menyampaikan jika ayahnya pulang kerja jam 7 malam dan ngobrol sebentar tidur. Itu dilakukan setiap hari dari kelas 4 sampai umur 19 tahun,” jelasnya.

Sofwan mengatakan bahwa DS awalnya berkenalan dengan seseorang bernama A di media sosial Facebook lalu akhirnya berkomunikasi melalui WhatsApp dan diminta meramaikan grup Telegram.

“Dalam komunikasinya disampaikan oleh A, apakah si D ini mau membantu meramaikan di grup Telegramnya. Kemudian ditanyakan, meramaikan untuk apa, karena grup ini adalah grup penistaan agama, kemudian si D ragu, namun si A memberikan jaminan akan bertanggung jawab,” ujarnya.

Keterangan sementara, DS ini mengaku hanya memadukan video berisi penistaan agama yang diposting oleh pelaku lain bernama A. DS tidak sadar bahwa percakapan dan postingan khusus penistaan agama tersebut diperhatikan oleh anggota lain.

“Kalau menurut keterangan dari si D, itu yang memposting itu si A. Jadi si D ini tidak memposting video itu nama yang memadukan, setiap kalimat yang diucapkan D di grup itu di-capture, kemudian disatukan dan si D tidak sadar bahwa di dalam grup memang ada sosok yang ingin mengumpulkan perseteruan atau kalimat-kalimat yang merendahkan,” ujarnya mengakhiri (Nani)

TINGGALKAN KOMENTAR

- Advertisement -

Baca Juga