Nasional

BPS Ungkap Harga Jengkol Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Serang

- Advertisement -

KOTA SERANG,- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang mencatat komoditas jengkol kembali mengalami inflasi dan menyumbang pada inflasi inti Juli 2024. Dimana, angka Inflasi pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,64 persen.

Kepala BPS Kota Serang, Tri Tjahjo Purnomo mengungkapkan, bahwa komoditas penunjang inflasi tertingi di Kota Serang ada pada komoditas jengkol. Selain itu, perkembangan harga berbagai komoditas lainnya secara umum juga menunjukkan adanya kenaikan.

“Sedangkan untuk harga lainnya seperti ketimun, buah naga, buah anggur, alpukat, pete, cabai rawit dan beras masih kecil kenaikannya 0,011 persen. Memang tidak segnifikan kenaikan inflasi ini dan kenaikan ini ditunjang dari harga jengkol yang merangkak naik harganya,” katanya, Rabu (01/08).

Tri Tjahjo mengungkapkan, naiknya harga jengkol disebabkan oleh beberapa hektare pertanian mengalami gagal panen karena faktor iklim El Nino. Sehingga stok jengkol di Kota Serang semakin berkurang.

“Kan jengkol ini biasanya dikirim, kalau sedang tidak musim jengkol stok terbatas atau adanya kendala pengiriman jadi mengalami kenaikan karena permintaan banyak,” ungkapnya.

Salah satu pedagang jengkol di Pasar Induk Rau, Febrian mengatakan bahwa, harga jengkol mengalami kenaikan sejak akhir juni dari harga sebelumnya Rp45 ribu naik menjadi Rp60 ribu perkilo.

“Iya mengalami kenaikan dari sebelumnya harga Rp45 ribu perkilo jadi Rp60 ribu perkilo. Kenaikan ini terjadi di bulan Juni ini,” katanya.

Febrian mengungkapkan, naiknya harga jengkol dipengaruhi oleh, angkanya komuditas jengkol di beberapa wilayah. Sehingga jumlah penguriman jengkol yang masuk tidak sebanding dengan permintaan masyarakat.

“Sekarang tidak musim jengkol, stoknya mulai sedikit sedangkan permintaan banyak. Makanya harganya naik, kalau harga normalnya sih Rp45 ribu perkilo”, ujarnya mengakhiri. (Nani)

TINGGALKAN KOMENTAR

- Advertisement -

Baca Juga