Kepribadian Ganda Apakah Ada? Mengenal Gangguan DID atau MPD

Istilah gangguan mental semakin sering muncul dalam diskusi di media sosial. Setelah Narcissistic Personality Disorder (NPD) ramai dibahas, kini perhatian beralih ke Dissociative Identity Disorder (DID), yang dahulu dikenal sebagai Multiple Personality Disorder (MPD).
Gangguan ini menarik perhatian publik, khususnya dengan munculnya berbagai cerita di media sosial yang menunjukkan bahwa kondisi ini nyata dan bisa dialami siapa saja. DID atau MPD adalah kondisi mental yang kompleks, di mana seseorang memiliki lebih dari satu identitas atau kepribadian yang berbeda.
Meskipun seringkali disalah pahami hanya sebagai “karakter berbeda,” gangguan ini sebenarnya merupakan masalah kesehatan mental serius yang memerlukan penanganan khusus dan profesional.
Kesalahpahaman ini kerap membuat kondisi tersebut disepelekan atau bahkan dipandang sebelah mata, padahal dampaknya terhadap kehidupan seseorang bisa sangat besar.
Dalam artikel ini, Psikolog Iswan Saputro akan menguraikan penjelasan mendalam tentang DID atau MPD, termasuk ciri-ciri individu yang mengalaminya, potensi bahaya dari gangguan ini, serta cara terbaik menghadapi dan mendukung orang yang hidup dengan kondisi tersebut.
Apa Itu DID atau MPD?
Dissociative Identity Disorder (DID), atau yang sebelumnya dikenal sebagai Multiple Personality Disorder (MPD), adalah gangguan mental di mana seseorang memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang terpisah.
Setiap kepribadian atau “alter” ini memiliki pola pikir, perilaku, dan ingatan unik yang sering kali tidak diketahui oleh kepribadian lainnya.
Pergantian kepribadian dapat terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berkaitan dengan situasi atau perasaan tertentu, menyebabkan gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari individu yang mengalaminya.
DID terbentuk sebagai mekanisme pertahanan psikologis akibat disosiasi, di mana individu “memisahkan” diri dari pengalaman traumatis yang dialami.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), gangguan ini umumnya berakar pada trauma berat di masa kecil, terutama jika terjadi berulang, seperti pelecehan fisik atau seksual.
Penelitian terbaru dari Journal of Trauma & Dissociation (2023) mendukung bahwa trauma yang dialami pada masa kecil dapat menyebabkan pengembangan alter sebagai mekanisme perlindungan untuk menanggulangi pengalaman-pengalaman menyakitkan tersebut.
Setiap alter pada individu dengan DID mungkin memiliki ingatan, gaya bicara, tulisan tangan, hingga preferensi yang berbeda, seakan-akan menjadi “orang” yang berbeda secara psikologis.
Studi lain yang diterbitkan dalam European Psychiatry (2022) menegaskan bahwa pengelolaan DID memerlukan pendekatan terapeutik intensif, seperti terapi integratif, untuk membantu individu mengatasi dan menyatukan berbagai kepribadian yang terbentuk akibat trauma.
Kasus tentang DID yang cukup fenomenal, seperti Juanita Maxwell yang memiliki 6 kepribadian, Billy Milligan memiliki 24 kepribadian, dan Judy Castelli memiliki 44 kepribadian.
Ciri-Ciri Kepribadian Ganda
Mengenali seseorang dengan Dissociative Identity Disorder (DID) atau Multiple Personality Disorder (MPD) memang sulit karena kompleksitas kondisi ini. Namun, beberapa tanda umum dapat membantu:
1. Perubahan kepribadian mendadak
Individu tampak seperti “orang lain” secara tiba-tiba, dengan perubahan gaya bicara, pemikiran, atau bahkan postur.
2. Ingatan yang hilang atau tidak konsisten
Mereka sering mengalami amnesia tentang kejadian saat dikendalikan oleh kepribadian lain, seperti lupa aktivitas atau percakapan baru saja terjadi.
3. Perasaan terpisah dari diri sendiri
Merasa seolah “menonton” diri sendiri atau merasa asing terhadap tubuh adalah bentuk disosiasi umum.
4. Perubahan suasana hati ekstrem
Setiap kepribadian memiliki suasana hati berbeda, sehingga perubahan mood bisa sangat mendadak dan intens.
5. Kesulitan mengendalikan emosi
Mereka mungkin sulit mengontrol emosi atau perilaku, terutama ketika kepribadian yang lebih agresif atau berani muncul.
6. Kehilangan Kesadaran Waktu
Mereka kerap kehilangan kesadaran akan waktu, tidak menyadari beberapa jam atau hari berlalu saat kepribadian lain mengambil alih.
1. Hindari berdebat tentang kepribadian yang muncul
Jika terjadi pergantian kepribadian, jangan berdebat atau mempertanyakan alter yang muncul, ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan mereka.
2. Dukungan profesional
Psikoterapi, seperti CBT dan terapi integrasi kepribadian, sangat penting. Berikan dukungan moral untuk membantu mereka menjalani proses terapi.
3. Jaga komunikasi tenang dan empati
Sikap penuh pengertian dan empati membantu menciptakan rasa aman bagi mereka.
4. Hindari menyalahkan
Jangan buat mereka merasa bersalah atas kondisi mereka, karena ini bisa memperburuk gejala.
5. Bantu menyusun rutinitas
Rutinitas yang terstruktur memberikan stabilitas dan membantu mengurangi pemicu perubahan kepribadian.
6. Tetap waspada pada tanda bahaya
Jika ada tanda bahaya seperti dorongan melukai diri, segera cari bantuan profesional.
Dissociative Identity Disorder (DID), juga dikenal sebagai Multiple Personality Disorder (MPD), adalah gangguan mental yang kompleks akibat trauma mendalam, sering kali terjadi di masa kanak-kanak.
DID berfungsi sebagai mekanisme pertahanan, di mana individu membentuk kepribadian lain untuk menghadapi trauma yang ekstrem. Kondisi ini membutuhkan dukungan yang penuh empati dari keluarga, teman, dan tenaga profesional.
Memahami tanda-tanda dan risiko DID adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi penderita.
Dukungan psikologis dari profesional kesehatan mental sangat dianjurkan untuk membantu individu dengan DID mencapai kehidupan yang lebih stabil dan seimbang. Pahami lebih dalam tentang gangguan kepribadian ganda DID atau MPD dan temukan penanganan terbaik bersama KlikDokter!