Kades Cijeruk Nyemplung untuk Panen Ikan Bawal Bersama Masyarakat

SERANG,impresinews.com- Kepala Desa (Kades) Cijeruk, Ahmad Rosadi, ikut memanen ikan bawal bersama masyarakat serta anggota BUMDES.
Bahkan yang lebih mengejutkan kita semua dirinya turut turun ke kolam ikan untuk memanen ikan bawal di lahan persawahan yang sudah di sulapnya menjadi kolam-kolam ikan di sekitar lokasi Kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cijeruk, beberapa petak sawah dapat dimamfaatkan dikelola menjadi sumber penghasilan ekonomi yang berprospek tinggi dan sangat menjanjikan untuk kemajuan perekonomian BUMDes dan warga Cijeruk.
Sedikitnya 5 petak sawah bisa disulap atau digarap menjadi kolam untuk memelihara berbagai jenis ikan tawar, seperti ikan mas, mujahir, lele, patin, gurami dan ikan bawal, dikelola bersama warganya dan anggota BUMDes.
Kades Cijeruk, Ahmad Rosadi mengatakan untuk makanan ikan selain pelet ikan ia pun mendapatkan sisa nasi dari PT. Nikomas Gemilang Tambak, dalam satu hari ia bisa memberikan makan ikan sampai 3 bahkan 4 karung limbah nasi atau sisa makanan dari PT.Nikomas gemilang.
Menurut Ahmad Rosadi, sebelum dirinya menjadi Kepala Desa Cijeruk, dirinya sudah terjun kedunia usaha, dagang jual beli dan beternak ikan tawar sudah menjadi bagian yang tidak pernah terpisahkan dari kehidupan kesehariannya. Banyak usaha yang dibangunnya hanya dengan modal kemauan keras dan belajar secara otodidak.
Mulai usaha mikro (kecil) seperti Pabrik Tahu dan Tempe, dagang ikan asin, sayur mayur di pasar dan beternak ikan mas, gurami, lele, patin dan ikan bawal dan bentuk bisnis lainnya. ”Saya mulai dan tekuni semua usaha itu hanya dari awal atau modal kemauan keras. Sebelum Kades pun saya sudah punya usaha atau pengusaha kecil-kecilan lah, dan bisnis, pabrik tahu tempe dan juga termasuk beternak ikan,” ungkapnya.
Melayani pesanan ikan dari pelanggannya seperti hari ini, (17/12), kata Lurah Mamat (nama yang biasa disebut warga Cijeruk) tanpa diminta, dirinya ikut langsung turun ke kolam. Karena sebelum sebelumnya juga setiap panen 1x dalam 3 bulan, selalu ikut memanen layaknya warga yang beternak ikan ketika memanen hasil ikannya. ”Saya senang dan hobby ikut manen nangkap ikan dengan warga, saya merasa mendapat kepuasan tersendiri dan rasanya senang,“ katanya.
“Panen ikan bawal hari ini, sudah kali yang ke tiga, panen sebelumnya dari satu kolam ini, sudah menghasilkan 2 ton atau 2.000 kg lebih ikan berukuran antara 1-2/kg, ada yang 1-3/kg, ada yang sampai 4-5 ekor/kg, kalau dihitung secara kasar, sudah lumayan untungnya,” terang Kades.
Dari awalnya bibit ikan bawal sebanyak 40 ribu ekor x Rp. 400/ekor, 2x panen sudah terjual 2 ton x Rp. 25 ribu, ditambah hari ini hampir 250 kg, panen yang ke tigakalinya, itupun sesuai pesanan pengusaha pemancingan, harganya sama Rp. 25 ribu/kg. “Kalau diperkirakan sekitar 1 ton lebih masih ada sisa di kolam untuk panen bulan berikutnya,” ucap Mamat.
Diterangkannya, bahwa untuk pakan ikan, umumnya dari pur yang dibeli dari toko. Termasuk untuk ikan bawal. Bahkan, khusus kolam ikan bawal mulai tanam sampai panen ketiga kali ini, sudah menghabiskan pur sebanyak 5 ton. Tetapi untuk pembesaran dan penggemukan, sampai siap panen, besarnya rata-rata 1, 2-3/kg, makanan ikan bawal diganti, yaitu sisa nasi dari PT. Nikomas Gemilang Tambak.
“Sisa nasi (limbah nasi) karyawan/ti PT. Nikomas, bisa kami mamfaatkan untuk makanan pembesaran dan penggemukan khusus buat ikan bawal, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan. Untuk itu kami berharap limbah nasi PT. Nikomas nantinya ke depan tetap dapat kami mamfaatkan,” harap Mamat
(LUKMAN/OMN)