
LEBAK – BPJS Kesehatan adakan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Gerakan jemput bola melalui BPJS Keliling di Kampung Binong Raya Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak (26/09).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh pemuka adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes Jaro Saija dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang Dasrial.
Dalam kesempatan tersebut Jaro Saija menyampaikan bahwasannya dirinya merasa terbantu dengan adanya bantuan program JKN dari pemerintah. Karena kini masyarakat Suku Baduy sudah lebih mudah untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Memang saat ini masyarakat kami kalau sudah ada punya kartu BPJS itu manfaatnya begitu besar dirasakan, ya. Saat ini kami dan masyarakat itu merasa dibantu dari pemerintah,” ujarnya.
Masih ditempat yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Dasrial mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin BPJS Kesehatan Cabang Serang setiap minggu melalui BPJS Keliling dari desa ke desa yang dalam satu bulan bisa sampai 10 titik kunjungan.
Tidak heran bila dalam satu bulan terdapat ratusan peserta yang sudah merasakan layanan jemput bola dari BPJS Keliling.
“Kegiatan hari ini sebagai upaya optimalisasi BPJS Kesehatan dalam memberikan informasi terbaru mengenai Program JKN dan tentunya memberikan kemudahan akses layanan administrasi kepada masyarakat secara jemput bola termasuk ke desa, seperti Desa kebon cau dan Desa Kanekes saat ini yang mayoritas masyarakat adat Baduy,” jelas Dasrial.
Dasrial menambahkan, cakupan kepesertaan Masyarakat Adat Baduy berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan terdiri dari 9.297 penduduk, 4.602 jiwa diantaranya sudah menjadi peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI). Mereka terbagi dalam dua kategori, 4.005 jiwa terdaftar sebagai peserta PBI APBN, dan 597 jiwa lainnya tardaftar sebagai PBI APBD.
“Tentunya harapan kita bersama untuk mendukung dan meningkatkan cakupan dan meningkatkan keaktifan kepesertaan JKN menuju Universal Health Coverage (UHC). Hal ini tentunya memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder agar Kab. Lebak mencapai UHC 95% dan menuju 98% ditahun 2024 nanti sesuai peta jalan JKN dalam RPJMN,” ungkap Dasrial.
Layanan BPJS Kesehatan Keliling dari BPJS Kesehatan dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat mengakses program JKN dengan layanan seperti sosialisasi langsung, pendaftaran, konsultasi, pembaruan data, cek keaktifan sampai ubah fasiltas kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta Mandiri.
Bagi peserta yang sudah mengunduh Aplikasi Mobile JKN juga akan diberikan hadiah oleh petugas piket saat itu.
Pengalaman itu sudah dirasakan oleh Jamin (22), warga Desa Kanekes segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) mengaku mengunjungi BPJS Keliling untuk memastikan keaktifan kartunya. Jamin mengaku puas dan tidak lagi merasakan was-was terkait keaktifan kartunya.
“Saya rasa sangat membantu layanan BPJS Keliling ini karena jarak untuk ke kota bisa berjam-jam karena kita selalu jalan kaki. Tadi juga sudah dijelaskan melalui brosur cara perbarui data melalui Aplikasi Mobile JKN atau Pandawa BPJS Kesehatan, terus juga sudah dijelaskan kalau berobat tidak perlu bawa berkas banyak-banyak karena sekarang bisa berobat pakai KTP saja,” kata Jamin yang berkeseharian sebagai pedagang kerajinan.
Senada dengan Jamin, Ayah Mursid (42) mengaku senang dengan adanya kegiatan dari BPJS Kesehatan menjemput bola karena dengan kartu BPJS Kesehatan, mereka bisa berobat secara gratis ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sayangnya, fasilitas kesehatan terdekat jaraknya masih terlalu jauh dari Baduy Dalam sehingga masih perlu bantuan dari pemerintah untuk penyediaan fasilitas kesehatan. (FO/mj)